Kamis, 13 Oktober 2011

SISMAKU


Kritikan :               
  
Menurut saya wc yang ada di sebelah timur ini harus dibenahi karena sudah tua. Wc ini tidak mempunyai lampu sehingga wc ini gelap sekali dan berbau amis. Banyak kecoak di wc ini, itu menyebabkan wc ini sangat bau tidak sedap dan tidak enak dipandang mata.



Kritikan :


Menurut saya bale bengong yang ada di SMA N 7 Denpasar ini sudah  bagus dan bale ini harus dirawat setiap hari supaya tidak kotor. Mohon variasi bale bengong di tingkatkan lagi supaya kelihatan lebih bagus dan elegan.

Kamis, 06 Oktober 2011

Pesona SISMA

Sekolah model, itulah predikat yang kini disandang SMAN 7 Denpasar. Di umurnya yang ke-21 predikat tersebut merupakan suatu kebanggaan bagi Sisma. Menjadi sekolah contoh tidaklah mudah. Sarana dan prasarana untuk menunjang proses belajar mengajar harus lengkap dan memadai. Melihat ke dalam, Sisma saat ini sedang berbenah diri. Banyak hal yang mulai ditata untuk dapat menjadi panutan bagi sekolah lain. Melihat hal ini, ada beberapa kritik dan saran yang ingin saya sampaikan untuk Sisma

Kantin, merupakan salah satu tempat yang saya pandang masih sangat perlu untuk dibenahi. Kantin yang sempit dengan siswa yang banyak dan saling berdesak-desakan saat jam istirahat tiba, merupakan pemandangan yang lazim di kantin Sisma. Mirip seperti sebuah kantin metropolitan yang kelebihan jumlah pengunjung. Saya berharap, kantin segera dibenahi. Dibangun lebih luas dan nyaman agar tidak terjadi pemandangan seperti di atas tadi. Jika kantin menjadi lebih luas dan tertata, saya yakin siswa pun akan nyaman berbelanja disana dan tidak harus berdesak-desakan lagi.

Hal kedua yang ingin saya komentari adalah taman sekolah. Menurut saya sendiri, taman di Sisma sudah rindang dan tertata rapi. Sehingga memberikan kesan yang asri dan sejuk. Perawatan terhadap tanaman pun sudah sangat baik, karena setiap harinya ada petugas taman yang menanganinya. Namun, ada sesuatu yang masih perlu ditambahkan untuk melengkapi taman kita yang indah ini, yaitu pagar pembatas. Saya yakin, biaya untuk perawatan taman di sekolah tidaklah murah. Untuk itulah sebaiknya taman kita diberikan pagar pembatas agar para siswa tidak seenakny menginjak rumput. Mengingat masih banyak siswa yang tidak memiliki rasa kepedulian terhadap lingkungan. Untuk pagar pembatas yang telah ada, saya pandang masih kurang. Selain itu pagar yang ada juga tidak dalam kondisi yang prima. Karena telah banyak yang patah dan rusak. Sebaiknya, secepat mungkin hal ini mendapat perhatian dan tanggapan, agar taman di Sisma tidak menjadi sebuah taman lapang dengan debu coklat menghiasinya.

Sebagai siswa, itulah beberapa hal yang saya rasa masih perlu dibenahi oleh Sisma. Selebihnya, pelayan prima yang diberikan Sisma sudah bagus dan patut diacungkan jempol. Jaya terus Sismaku, semoga saat engkau semakin berumur, engkau akan semakin perkasa dan semakin berkembang. Matuha, Migasa, Mawredya, SISMA.

Jumat, 26 Agustus 2011

Jawaban TI

1. Menghubungkan dengan Internet = CONNECT
2. Hypertext Transfer Protocol = HTTP
3. Berkomunikasi melalui surat elektronik = EMAIL
4. Salah satu protokol untuk mengirim berkas antara dua komputer = FTP
5. Kumpulan pengguna Internet = NETTER
6. Perusahaan yang melayani jasa Internet = ISP
7. Jaringan komputer yang saling berkomunikasi dalam area tertentu = LAN
8. Menjelajahi dunia Internet = SURFING

Kamis, 11 Agustus 2011

Jaringan Komputer


JARINGAN KOMPUTER
    
Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.
Daftar Isi:
·         Sejarah Jaringan Komputer
·         Jenis Jaringan Komputer
·         Topologi Jaringan Komputer
·         Ethernet

SEJARAH JARINGAN KOMPUTER
Konsep jaringan komputer lahir pada tahun 1940-an di Amerika dari sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset Harvard University yang dipimpin profesor H. Aiken. Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama. Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan dengan kaidah antrian.
Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super komputer, maka sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal (lihat Gambar 1) Untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System), maka untuk pertama kali bentuk jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host komputer. Dalam proses TSS mulai nampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.

http://fadel05.tripod.com/network/Image6.gif
Gambar 1 Jaringan komputer model TSS
Memasuki tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing). Seperti pada Gambar 2, dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer. Dala proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.
http://fadel05.tripod.com/network/Image7.gif
Gambar 2 Jaringan komputer model distributed processing
Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer System) saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN. Demikian pula ketika Internet mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa WAN.



JENIS JARINGAN KOMPUTER :

1.  Local Area Network (LAN) 
         Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi danworkstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya printer) dan saling bertukar informasi. 

2.  Metropolitan Area Network (MAN) 
         Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. 

3.  Wide Area Network (WAN) 
          Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai. 

4.  Internet 
         Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak kampatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet. 

5.  Jaringan Tanpa Kabel 
        Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.

tempat suci

A.   PENGERTIAN TEMPAT SUCI
Setiap agama yang ada di bumi ini pasti memiliki tempat suci. Tempat suci umat Hindu disebut dengan nama Pura. Pura merupakan tempat suci untuk memuja Ida Sang Hyang Widhi Wasa beserta segala manifestasinya (roh suci para leluhur). Tempat suci agama Hindu bisa juga disebut Kahyangan atau Parhyangan dan disebut pula Sanggah atau Merajan. Sebelum dikenal dengan istilah Pura, tempat suci sebagai tempat pemujaan uman Hindu di Indonesia, terutama di Bali dikenal dengan nama Kahyangan atau Hyang.
Pada Zaman Bali Kuno tempat suci dikenal dengan istilah Ulon ( tempat suci yang difungsikan untuk mengadakan kontak batin dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Hal ini dijelaskan pada Prasasti Sukawana Al tahun 882 Masehi. Dan demikian pula Prasasti  Pura Kehen disebut dengan istilah Hyang. Berdasarkan Lontar Usana Dewa, menyebutkan Mpu Kuturan yang telah mengajarkan umat Hindu di Bali membuat Kahyangan Dewa. Mpu Kuturan merupakan tokoh agama Hindu yang berasal dari Jawa. Beliau dating ke Bali pada masa pemerintahan Raja Marakata dan Anak Wungsu, putra Raja Udayana.
Kedatangan Mpu Kuturan sangatlah bermanfaat bagi masyarakat Bali, karena banyak mendatangkan perubahan, seperti bagaimana tata cara uapacara keagamaan.

penyerbukan

I.2.1.3 Penyerbukan dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya

Penyerbukan merupakan:
- pengangkutan serbuk sari (pollen) dari kepala sari (anthera) ke putik (pistillum)
- peristiwa jatuhnya serbuk sari (pollen) di atas kepala putik (stigma)

a. Penyerbukan di Alam
Pola variasi genetik di alam sangat ditentukan oleh mekanisme penyerbukan pada tanaman (Bawa dan Hadley, 1990; Griffin dan Sedgley, 1989). Dalam hal ini, adalah sangat penting untuk memahami fungsi tanaman sebagai bagian dari populasi – terutama dalam konteks spesies yang biotically pollinated – sebagai suatu sistem ekologis yang lebih kompleks.
Maksud dari manajemen polinasi/penyerbukan (pollination management) adalah untuk memastikan bahwa transfer tepung sari dari genotip yang dibutuhkan telah mencukupi untuk dapat memproduksi biji dalam kualitas dan kuantitas yang optimal.

Macam penyerbukan di alam
1. Penyerbukan tertutup (kleistogami)
Terjadi jika putik diserbuki oleh serbuk sari dari bunga yang sama. Dapat ddisebabkan oleh :
• Putik dan serbuk sari masak sebelum terjadinya anthesis (bunga mekar)
• Konstruksi bunga menghalangi terjadinya penyerbukan silang (dari luar), misalnya pada bunga dengan kelopak besar dan menutup. Contoh : familia Papilionaceae

2. Penyerbukan terbuka (kasmogami)
Terjadi jika putik diserbuki oleh serbuk sari dari bunga yang berbeda. Hal ini dapat terjadi jika putik dan serbuk sari masak setelah terjadinya anthesis (bunga mekar)

Beberapa tipe penyerbukan terbuka yang mungkin terjadi :
a. Autogamie: putik diserbuki oleh serbuk sari dari bunga yang sama
b. Geitonogamie: putik diserbuki oleh serbuk sari dari bunga yg berbeda, dalam pohon yg sama
c. Allogamie (Silang): putik diserbuki oleh serbuk sari dari tanaman lain yg sejenis
d. Xenogamie (asing): putik diserbuki oleh serbuk sari dari tanaman lain yg tidak sejenis

Beberapa tipe bunga yang memungkinkan terjadinya penyerbukan terbuka :
a. Dikogami
Putik dan benang sari masak dalam waktu yang tidak bersamaan.
• Protandri : benang sari lebih dahulu masak daripada putik
• Protogini : putik lebih dahulu masak daripada benang sari
b. Herkogami
Bunga yang berbentuk sedemikian rupa hingga penyerbukan sendiri tidak dapat terjadi. Misal Panili yang memiliki kepala putik yang tertutup selaput (rostellum).
c. Heterostili
Bunga memiliki tangkai putik (stylus) dan tangkai sari (filamentum) yg tidak sama panjangnya
• tangkai putik pendek (microstylus) dan tangkai sari panjang
• tangkai putik panjang (macrostylus) dan tangkai sari pendek
d. Tipe bunga yang penyerbukannya membutuhkan bantuan agen pembantu penyerbukan (pollinator); meliputi:
 Anemofili (bunga yang penyerbukannya dibantu oleh angin)
 Entomofili (bunga yang penyerbukannya dibantu oleh serangga)
 Ornitofili (bunga yang penyerbukannya dibantu oleh burung)
 Kiropterofili (bunga yang penyerbukannya dibantu oleh kelelawar)
Agen pembantu penyerbukan di alam
Proses penyerbukan biasanya membutuhkan bantuan agen atau vektor untuk menjamin terjadinya transfer (perpindahan) tepung sari menuju ke kepala putik. Dari jenisnya, agen tersebut dapat dibedakan menjadi :
• Agen Biotik
Penyerbukan dengan bantuan agen biotik biasanya terjadi di daerah tropis. Contoh agen biotik : serangga, kelelawar, burung
• Agen Abiotik
Penyerbukan dengan bantuan agen abiotik biasa terjadi di daerah temperate. Contoh agen abiotik : angin, air

Pada penyerbukan biotik, proses penyerbukan merupakan resultan dari serangkaian interaksi yang telah terbentuk antara tanaman berbunga dan pollinatornya, yang dikondisikan oleh lingkungan menjelang dan selama anthesis. Dengan demikian, keberhasilan penyerbukan mensyaratkan adanya kemampuan dari pollinator untuk membangun sejumlah interaksi dengan tanaman berbunga yang dapat mengakibatkan terjadinya transfer tepung sari.
Menurut Ghazoul (1997), pengunjung bunga (flower visitor) dapat diduga sebagai agen pembantu penyerbukan (pollinator) jika organisme tersebut dapat memastikan terjadinya transfer tepung sari pada kepala putik. Sehubungan dengan itu, Griffin dan Sedgley (1989) mengajukan sejumlah kriteria pollinator efektif yaitu :
 mengadakan kunjungan yang tetap pada bunga saat tepung sari masak dan putik reseptif,
 melakukan aktivitas pada kisaran kondisi cuaca/iklim yang sama dengan saat terjadinya musim bunga,
 mengunjungi banyak bunga pada banyak pohon dalam satu populasi,
 membawa muatan tepung sari yang mencukupi,
 membuat kontak yang kontinu dengan kepala putik, dengan cara yang dapat mengakibatkan terjadinya penyerbukan,
 ada dalam jumlah yang mencukupi.
Pada penyerbukan biotik, tanaman harus membangun sejumlah interaksi dengan agennya untuk menjamin terjadinya kunjungan yang kontinu, yang berakibat pada terjadinya transfer tepung sari. Sehubungan dengan keharusannya untuk menarik agen pembantu penyerbukan, bunga memproduksi atraktan.

Atraktan pada Tanaman
Atraktan adalah material yang disediakan oleh bunga untuk menjalin interaksi yang kontinu dengan pollinator-nya.

Atraktan primer
Berupa substansi/materi yang disediakan oleh tanaman untuk memperoleh kunjungan yang kontinu dari pollinator-nya. Atraktan primer dapat berupa :
 Sumber energi (makanan): biasanya dalam bentuk nektar dan pollen
Tiap-tiap jenis pollinator hanya dapat mengambil nektar pada volume dan konsentrasi tertentu
 Tempat membangun sarang
Contoh : Blastophagus psenes, sejenis tawon dari ordo Hymenoptera membangun sarangnya di dalam buah muda Ficus carica. Ketika akan bertelur, serangga betina memasuki bunga sehingga tepung sari yang menempel di tubuhnya jatuh pada kepala putik.
 Tempat melakukan perkawinan
Contoh : nangka (Arthocarpus heterophyllus) dan cocoa (Theobroma cacao) merupakan sarang bagi sejenis lalat (ordo Diptera)

Atraktan Sekunder
Adalah efek-efek tertentu yang ditampilkan oleh bunga untuk mengusahakan agar eksistensinya dapat diketahui oleh pollinator-nya. Atraktan sekunder dapat berupa :
 Warna bunga
Tiap-tiap jenis pollinator hanya dapat menangkap spektrum warna tertentu.
Lebih berperan untuk menarik diurnal pollinator (pollinator yang aktif pada siang hari)
 Ukuran dan bentuk bunga
Ukuran dan bentuk bunga berhubungan dengan struktur tubuh dan tipe mulut agen penyerbuk.
 Bau bunga
Lebih berperan untuk menarik nocturnal pollinator (pollinator yang aktif pada malam hari)

Hubungan antara arsitektur bunga dengan jenis pollinatornya
Arsitektur bunga yang meliputi ukuran, kedudukan organ reproduksi, aksesibilitas nektar, dan struktur bunga, semua mempengaruhi interaksi antara tanaman dengan pollinatornya (Ghazoul, 1997; Griffin dan Sedgley, 1989). Karena agen pengunjung menunjukkan variasi yang spesifik dalam hal ukuran tubuh, kemampuan sensorik, perilaku pencarian makan dan sumber energi yang dibutuhkan, maka ada hubungan tertentu yang secara general dapat ditarik antara arsitektur pembungaan dengan tipe pollinatornya (Faegri dan van der Pijl, 1979 dalam Griffin dan Sedgley, 1989).

Konsentrasi dan volume nektar yang dapat diambil oleh tiap jenis pollinator

Jenis pollinator Volume nektar (l) Konsentrasi nektar (%)
Hymenoptera 5-100 20-45
Lepidoptera 50-500 20-40
Diptera 0-20 10-30
Burung 30->1000 5-20
Kelelawar 100->1000 5-20

Tipe pollinator tertentu akan mengunjungi bunga dengan tipe tertentu pula

Jenis pollinator Bentuk bunga Organ sexual bunga Warna Bau Atraktan primer
Lebah (Hymenoptera) Zygomorphic,
semi-tertutup Tersembunyi Kuning, biru cerah Segar, tidak menyengat Pollen,nektar
Kumbang (Coleoptera) Dish, bowl Exposed Cream, hijau buram, coklat, putih keruh Kuat, menyengat Pollen, nektar
Kupu-kupu (Lepidoptera) Merah, kuning, biru, pink
Moths
(Lepidoptera) Horizontal, mekar malam hari Exposed Putih, pink Berbau manis dan menyengat Nektar
Lalat
(Diptera) Dish, bowl Exposed Warna pucat & buram spt Coklat, ungu Nektar
Kelelawar
Besar, bertangkai kuat, brush Exposed Cream, hijau buram, ungu Menyengat, terutama pada malam hari Nektar, pollen
Burung Tabung atau tergantung, mekar siang hari Exposed Merah, warna-warna cerah dan menyolok Nektar




Tipe bowl (mangkuk) Tipe brush (sikat) Tipe composite

Tipe funnel Tipe tube (tabung)
Tipe flag


b. Penyerbukan Buatan

Setiap individu memiliki variasi dalam sifat-sifat :
- kecepatan pertumbuhan
- pembungaan dan kemampuan reproduksi
- resistensi
- kualitas dan bentuk batang, dll
Dalam perkawinan silang antara induk jantan dan induk betina, akan terjadi penggabungan sifat antara keduanya.
Penelitian reproduksi biologi tanaman hutan saat ini telah mencapai tingkatan di mana penyerbukan terkendali dan seleksi sifat-sifat unggul dapat diaplikasikan untuk meningkatkan kualitas spesies. Perkembangan teknik persilangan yang efektif, karena itu sangat ditentukan oleh pengetahuan mengenai sistem breeding dari spesies dimaksud.
Penyerbukan silang buatan dimaksudkan untuk menggabungkan sifat-sifat baik yang dimiliki oleh induk jantan dan induk betina, dengan harapan akan diperoleh keturunan yang memiliki gabungan dari sifat-sifat baik tersebut.
Alasan lain dilakukannya penyerbukan silang buatan :
- Tanaman berkelamin satu (unisexualis) atau berumah dua (dioecious)
- Tanaman bersifat dikogami atau herkogami
- Serbuk sari steril
- Selfing terus menerus akan mengakibatkan degenerasi
- Adanya mekanisme self incompatible

Teknik penyerbukan silang buatan
1. Persiapan
 Pengamatan bunga : pembungaan, benang sari, putik
 Mengumpulkan informasi mengenai : asal usul dan sifat tanaman, waktu penyerbukan yang baik
 Pemilihan induk jantan dan betina
 Pemilihan bunga-bunga yang akan disilangkan
2. Isolasi kuncup terpilih
3. Kastrasi/emaskulasi
 Membuang semua benang sari dari sebuah kuncup bunga yang akan dijadikan induk betina dalam penyerbukan silang
 Dimaksudkan untuk menghindarkan penyerbukan sendiri

(a) (b)
Contoh emaskulasi pada Eucalyptus pellita : kuncup bunga yang siap diemaskulasi – ciri morfologis warna kuning rata (a), dan kuncup bunga setelah diemaskulasi (b)
Dilakukan sebelum bunga mekar (putik dan benang sari belum masak)


4. Pengumpulan dan penyimpanan serbuk sari
Hal-hal yang harus diperhatikan :
 Serbuk sari tidak dapat disimpan terlalu lama pada kelembaban relatif tinggi
 Makin tua umur serbuk sari, makin rendah kemampuan kecambahnya untuk membentuk tabung serbuk sari
 Serbuk sari membutuhkan penyimpanan dengan kelembaban rendah (10-50%) dan suhu rendah (2-8ºC). Biasanya serbuk sari disimpan dalam desiccator yang diisi CaCl2 atau H2SO4 dengan konsentrasi tertentu.
5. Melakukan penyerbukan silang
 Pada bunga hermafrodit, kastrasi harus dilakukan
 Pada tanaman yang hanya menghasilkan bunga betina (femineus), putik dapat langsung diserbuki (tanpa kastrasi terlebih dahulu) saat bunga mekar
 Waktu terbaik untuk melakukan penyerbukan adalah pada saat tanaman berbunga lebat
 Suhu yang baik untuk melakukan penyerbukan adalah 20-25 ºC
 Hindarkan kompetisi nutrisi antar putik yang diserbuki (Dalam satu cabang, sebaiknya jumlah putik yang diserbuki tidak terlalu banyak)
 Kepala putik harus sudah mencapai masa reseptif, dan serbuk sari sudah benar-benar

budaya politik


B.  PENGERTIAN BUDAYA POLITIK

1.    Pengertian Umum Budaya Politik
Merupakan system nilai dan keyakinan yang dimiliki bersama oleh masyarakat. Namun, di setiap unsur masyarakat pun berbeda budaya politiknya, seperti antara masyarakat umum dan masyarakat elitnya. Menurut para ahli seperti Benedict R. Anderson mengungkapkan bahwa kebudayaan Indonesia cenderung membagi secara tajam antara kelompok elite dengan kelompok massa. Sedangakan menurut Almond dan Verba menjelaskan bahwa Budaya politik sebagai suatu sikap orientasi yang khas warga Negara terhadap system politik aneka ragam bagiannya, dan sikap terhadap peranan warga Negara yang ada di dalam system tersebut. Warga Negara senantiasa mengidentifikasikan diri mereka dengan simbol- simbol dan lembaga kenegaraan berdasarkan orientasi yang mereka miliki.
Berikut ini adalah beberapa pengertian budaya politik yang dapat dijadikan sebagai acuan untuk memahaminya.
a.         Budaya Politik adalah aspek politik dari nilai-nilai yang terdiri atas pengetahuan, adat istiadat, takhayul, dan mitos. Semuanya dikenal dan juga diketahui oleh masyarakat luas.
b.        Budaya politik dapat juga dilihat dari doktrin dan aspek generiknya. Yang pertama menekankan pada isi sedangkan yang kedua menganalisa bentuk peranan dan ciri-ciri budaya politik.
c.         Hakikat dan ciri budaya politik yang menyangkut masalah nilai-nilai adalah prinsip dasar yang melandasi suatu pandangan hidup yang berhubungan dengan dengan masalah tujuan.
d.        Bentuk budaya politik menyangkut sikap dan norma, yaitu sikap terbuka dan sikap tertutup, tingkat militasi seseorang terhadap orang lain dalam pergaulan suatu masyarakat.










KOMPONEN KOMPONEN BUDAYA POLITIK

Menurut Gabriel A. Almond dan G. Bingham Powell, Jr menegaskan bahwa budaya politik ialah Dimensi psikologis dalam suatu system politik. Maksud pernyataan ini menurut seorang ahli yang bernama Ranney adalah karena budaya politik menjadi suatu lingkungan psikologis bagi terselenggaranya konflik-konflik politik dan terjadinya proses pembuatan kebijakan politik.
Menurut Ranney, budaya politik memiliki dua komponen utama, yaitu orientasi kognitif dan orientasi afektif. Sementara itu, Almond dan Verba dengan lebih komprehensif mengacu pada apa yangdirumuskan Parsons dan Shils tentang klasifikasi tipe-tipe orientasi, bahwa budaya politik mengandung tiga komponen yaitu :
a)        Orientasi Kognitif   :  Berupa pengetahuan tentang kepercayaan pada politik, peranan, dan    segala kewajiban serta input dan outputnya. 
b)        Orientasi Afektif     :  Berupa perasaan terhadap system politik, perannya, para aktor, dan penampilannya.
c)         Orientasi Evaluatif :  Berupa keputusan objek-objek politik yang secara tipikal melibatkan standar nilai dan kriteria informasi dan perasaan.
Dengan menggunakan ketiga komponen orientasi tersebut, kita dapat mengukur bagaimana sikap individu atau masyarakat luas pada sistem politik. Perlu disadari dalam suatu realitas kehidupan, ketiga komponen ini tidak terpilah-pilah tetapi saling terkait. Hakikat kebudayaan politik suatu masyarakat terdiri dari system kepercayaan yang sifatnya empiris, simbol-simbol yang eksfresif, dan sejumlah nilai yang membatasi tindakan-tindakan bagi politik. Hakikat atau ciri-ciri pokok budaya politik selalu bertautan dengan masalah nilai. Nilai yang dimaksud ada kaitannya dengan tujuan, seperti nilai pragmatis atau utopis. Almond dan Powell mencatat bahwa aspek-aspek lain yang menentukan orientasi politik seseorang adalah hal-hal yang berkaitan dengan rasa percaya (trust) dan permusuhan (hostility).
Konsep kebudayaan politik yang pertama kali dikenalkan oleh Gabriel A. Almond bertujuan untuk mengidentifikasikan orientasi tingkah laku politik masyarakat. Dalam bukunya The Civic Culture (1963), Almond mengatakan bahwa masyarakat menganalisis dirinya dengan simbol-simbol dan lembaga-lembagakenegaraan berdasarkan orientasi yang dimilikinya. Alfian menganggap bahwa kebudayaan politik lahir sebagai pantulan langsung dari keseluruhan sistem sosial-budaya masyarakat dalam arti luas. Sedangkan Mar’at yang menetapkan bahwa sikap-suatu kecenderungan berperilaku-adalah produk proses sosialisasi yang banyak ditentukan oleh faktor budaya.
Budaya politik adalah pola perilaku seseorang yang dipengaruhi baik oleh faktor eksternal maupun fator internal, SINA (Sistem Nilai dan Asumsi), dan SKSM (Sistem Koordinasi Sensor Motorik) yang orientasinya berkisar pada situasi kehidupan politik yang sedang berlaku. Menurut Ahli Psikologi Sosial mengatakan bahwa nilai-nilai kebiasaan dalam suatu masyarakat, termasuk di dalamnya terkandung nilai-nilai politik, sehingga mengalami proses pemahaman dan internalisasi ke dalam individu melalui tiga mekanisme utama yakni asosiasi, peneguhan dan imitasi. Nilai-nilai politik dapat diserap melalui pengasosiasian antara fenomena yang satu dengan yang lainnya, dimanapola tingkah laku para tokoh politik penting ditiru sebagai bagian perilaku dari perilaku masyarakat.


Nb : Bila terjadi kesalahan huruf” atau nama gelar , mohon dimaklumi, karena penulis sedang ngantuk berat habis    begadang.